Sebagai lulusan terbaik di tingkat fakultas dan universitas, tentu saja karena ia berhasil meraih IPK paling tinggi di antara lulusan lainnya, yaitu 3,77 dengan masa studi 4 tahun 2 bulan. Namun lebih dari itu, Ria juga memiliki prestasi internasional yang membanggakan. Ia pernah tinggal di Jepang selama satu tahun yakni dari Oktober 2009 hingga September 2010, sebagai mahasiswi di Universitas Shimane, Matsue, Prefektur Shimane, Honshu. Ia berangkat ke Jepang atas beasiswa Japanese Studies yang diberikan oleh Dinas Pendidikan (Monbukagakusho) Jepang. Beasiswa ini menutupi semua biaya kuliah, asrama, makan, dan uang saku. Keberangkatan Ria ke Jepang untuk mengikuti program perkuliahan selama satu tahun tersebut, terwujud atas kerjasama antara Universitas Shimane dengan Unversitas Andalas, khususnya FIB yang pada saat itu masih bernama Fakultas Sastra. Selama berada di Jepang, ia mengambil cuti kuliah di Unand.

Menurut Ria, banyak pengalaman yang didapatkannya selama belajar di Jepang. Selain belajar bahasa, ia juga banyak belajar mengenai perbedaan budaya. ”Masing-masing negara memiliki budaya yang unik dan mahasiswa Jepang lebih mandiri,” kata Ria.” Selanjutnya Ria sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya selama kuliah di Program Studi Sastra Jepang FIB. ”Bisa menamatkan studi 4 tahun adalah sebuah anugerah”, kata Ria. Gadis yang bercita-cita ingin bekerja sesuai dengan bidang ilmunya ini akan segera mencoba memulai karier di antaranya sebagai interpreter atau translator bahasa Jepang di perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia, seperti Epson dan lain-lain. Selain itu, ia juga berusaha mendapatkan beasiswa agar bisa melanjutkan studi di tingkat magister. Akhirnya, Ria berharap dan berpesan kepada sahabat dan adik-adik kelasnya di FIB, agar lebih serius dalam menuntut ilmu hingga dapat menamatkan studi tepat pada waktunya.